Kewajiban mendirikan Khilafah

Posted by Mohammad Afieq ibn Ismail on Wednesday, March 3, 2010 | 0 comments

Part 4 of 5

Pada saat ini umat Islam adalah bagaikan anak ayam yang kehilangan ibunya; kehinaan menimpa mereka di mana-mana. Mereka berusaha mencari kemuliaan dengan berbagai-bagai cara namun masih belum lagi menemuinya. Hakikatnya, inilah permasalahan ’hidup dan mati’ yang dihadapi oleh umat hari ini. Satu-satunya penyelesaian yang tuntas adalah dengan menegakkan semula Khilafah. Benar, menegakkan Khilafah bukanlah semudah mengatakannnya. Untuk meraih kejayaan ini, umat haruslah bersungguh-sungguh berusaha untuk mencapainya melalui pengkajian, pembinaan dan perjuangan yang tidak kenal lelah. Usaha keras untuk mengembalikan Islam sebagai ideologi yang mendominasi dunia ini bukan sahaja merupakan satu-satunya jalan yang harus ditempuh oleh kaum Muslimin, malah, ia merupakan kewajiban setiap muslim untuk melakukannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;


“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul dan pemimpin daripada kamu...”
[TMQ an-Nisa’ 4:59]

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda yang bermaksud;

”Siapa saja yang mati tanpa tanpa ada baiat (kepada imam/khalifah) di pundaknya, maka matinya adalah mati jahiliah” [HR Muslim].

Kedua-dua nas di atas menyatakan kewajiban setiap individu muslim untuk melantik (bai’at) pemimpin (Khalifah) yang akan menjaga urusan mereka. Namun kewajiban bai’at tersebut tidak akan terlaksana jika tidak ada orang yang hendak dibai’at. Oleh itu usaha untuk melantik atau mendirikan Khilafah itu sendiri menjadi pokok persoalan utama bagi memastikan tertegaknya Islam.
.
Realiti musibah demi musibah yang menimpa umat pada hari ini juga menunjukkan bahawa tidak ada cara lain yang lebih utama untuk mengembalikan kemuliaan umat yang terbaik ini selain dengan mendirikan semula Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah.

Sesungguhnya janji Allah dan Rasul dalam perkara ini adalah jelas sebagaimana yang dinyatakan di dalam hadis di bawah;

”Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.”
[HR Ahmad dan Baihaqi dari Nuâman bin Basyir dari Hudzaifah]

Blogger Templates